28 November 2017

Selamat Hari Guru

Tanggal 25 Nopember diperingati sebagai hari guru di Indonesia. Sebuah apresiasi bagi guru yang telah membuat kita menjadi pintar. Dengan kecerdasan itu kita dapat memperoleh pekerjaan yang baik, kita mendapatkan hidup yang baik , semua kebutuhan kita terpenuhi. Anak-anak kita hidup layak dan berkecukupan. Kita memiliki rumah, mobil dan kedudukan yang baik.



Tetapi kita melupakan guru kita yang berjasa menjadikan kita anak yang cerdas , yang mampu melahap tantangan dan rintangan dengan tegar dan percaya diri. Membekali kita dengan ilmu-ilmu yang berguna saat menempuh pelajaran di alam pendidikan. Membekali kita dengan ilmu-ilmu saat meniti karir di pekerjaan kita. Bahkan membekali kita mengarungi bahtera kehidupan dunia ini. Setelah meninggalkan bangku sekolah kita meninggalkan sekolah yang kita cintai meninggalkan kenangan indah yang telah kita lalui bersama teman-teman sekolah. Sekolah menempah kita dalam berbagai hal . Mulai menempah bersosialisasi, belajar, bersikap bertutur kata.



Seolah kita setelah meninggalkan sekolah maka meninggalkan kenangan kepada guru-guru kita. Kita seolah melupakan guru kita . Kita melupakan nasib guru-guru kita. Cobalah kita ingat seberapa tahu nasib guru-guru kita yang mengajar kita juga. Bagaimana tingkat kesejahteraan guru kita yang berjasa kepada kita. Bagaimana nasib guru-guru honorer kita?



Dalam kehidupan kita sehari-hari kita sering melihat kondisi yang memprihatinkan dari kondisi kehidupan guru. Penghasilan yang minim dan terbatas menjadi teman setia para guru. Pemerintah telah memperhatikan nasib guru PNS dengan kemudahan kenaikan pangkat dan pemberian tunjangan kepada guru-guru untuk meningkatkan kesejahteraan . Hal itu berhasil meningkatkan kesejahteraan guru PNS.



Sebenarnya masalah yang tak kalah seru dan butuh perhatian lebih adalah nasib guru honorer. Guru honorer yang bertugas disekolah negeri, sekolah swasta dan di madrasah. Banyak mereka memperoleh penghasilan dibawah standar hidup , dibawah upah UMR. Guru honorer yang bertugas di sekolah swasta dan madrasah masih ada yang menerima upah Han ratusan ribu perbulan. Pertanyaan pun muncul bagaimana para guru memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Untuk hidup melajang saja masih jauh dari cukup, bagaimana jika sudah berkeluarga? Dikhawatirkan suatu saat anak guru kepintaran nya tidak secerdas guru. Kalau hal ini terjadi sungguh sangat ironis.



Idealnya penghasilan guru di atas upah minimum (UMR). Bagaimana bisa bekerja dengan baik, mengajar dengan ikhlas jika pikirannya tidak fokus pada mengajar. Pikiran nya terbagi dengan memikirkan makan apa keluarga ku , darimana biaya pendidikan anak-anak ku. Memang dilematis gaji guru honorer ini jika tidak ada subsidi dari pemerintah berat rasanya pihak sekolah swasta menggaji tinggi karena hal itu tergantung uang SPP siswa yang dibayarkan perbulan tersebut. Jika terlalu mahal uang SPP tersebut maka tidak akan terjangkau masyarakat menengah kebawah. Maka sekolah swasta yang menerima siswa dari kalangan menengah kebawah akan ditinggalkan siswa. Berbeda halnya jika sekolah swasta yang muridnya dari kalangan menengah keatas tidak akan menjadi masalah walaupun uang SPP mahal asalkan kualitas nya baik.



Kita kadang bercerita tentang menurunnya daya beli masyarakat . Daya beli jika rakyatnya berpenghasilan minim tentu akan rendah. Jika nasib guru honorer pendapatan nya meningkat saya yakin daya beli masyarakat akan naik demikian juga pendapatan perkapita akan naik juga. Jumlah guru honorer jutaan orang, jadi jika semua guru honorer sejahtera maka akan memberikan kontribusi yang lumayan banyak bagi peningkatan pendapatan perkapita.


Jadi peran serta masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan guru sangatlah besar. Minimal kita perhatikan nasib nya, kita ringankan kesulitannya. Peringatan hari Guru dibuat tanpa ada perhatian terhadap nasib kesejahteraan guru itu sendiri akan sia-sia. Kita berharap pemerintah lebih peka terhadap nasib guru honorer dengan cara membantu peningkatan kesejahteraan guru honorer. Karena kemajuan suatu negara ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia . Kualitas sumber daya manusia dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan mutu pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Jadi pemerintah harus serius menangani masalah kesejahteraan guru honorer. Agar kualitas pendidikan meningkat. 


Walaupun perjuangan dan pengabdian mu belum diapresiasi dengan baik , mereka tetap tegar memajukan pendidikan. Suatu sikap pengabdian yang tanpa pamrih. Benarlah mereka dijuluki pahlawan tanpa tanda jasa. Selamat hari guru semoga Allah SWT pengabdianmu.




0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © . FATAMORGANA - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger