13 Januari 2018

Manfaat Pilkada Serentak Untuk Rakyat

Tahun 2018 akan menjadi momen Pilkada serentak di seluruh Indonesia yang dilaksanakan di 171 daerah pada tanggal 27 Juni 2018. Momentum yang sangat penting bagi kemajuan demokrasi kita. Pesta demokrasi pilkada sebagai pemanasan menjelang pemilihan presiden tahun 2019.


Para elit politik bersaing merebut simpati rakyat untuk memenangkan pemilu legislatif tahun 2019. Berbagai macam cara untuk merebut simpati rakyat mulai mendekati komunitas muslim dengan penampilan orang alim dan sebagainya. Yang biasanya tidak memperhatikan kepentingan muslim tiba-tiba bak dewa menjadi baik dan santun pada muslim. Yang biasanya bertindak keras dan sesukanya tiba-tiba menjadi santun. Yang biasanya suka menaikan pajak atau BBM tiba-tiba berubah menjadi dewa penolong yang akan mensubsidi rakyat miskin agar bisa menikmati kesejahteraan. Padahal yang membuat miskin mereka juga, harga-harga naik serba tak terjangkau tetapi pendapatan tak naik maka angka kemiskinan lah yang naik.  Bermacam-macam tingkah elite politik menjelang Pilkada dan Pileg.


Ada yang modelnya akan menggebu-gebu mendatangi rakyat walaupun daerah terpencil , ketika terpilih batang hidungnya tak pernah nampak lagi. Berjanji akan mengakomodasi kepentingan rakyat tetapi setelah terpilih menjadi koruptor yang mengkhianati rakyat. Entah masih ingatkah janji-janjimu dulu? Ternyata setelah menjabat sering mengumandangkan lagu Mbak Dian Pisesa berlirik AKU MASIH SEPERTI YANG DULU yang korupsi itu.


Sebenarnya apa sih manfaatnya Pilkada untuk rakyat , jika siapapun pemimpin yang terpilih korupsi? Coba kita ingat kita hidup di NKRI membayar pajak. Entah itu bentuknya PBB, PPN PPh atau bayar pajak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.  Pajak digunakan untuk menggaji aparatur negara alias PNS. PNS digaji katanya untuk melayani rakyat. Lihatlah dilapangan apa benar PNS dan aparat lain melayani rakyat?


Pajak digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan, jembatan. Apakah benar jalan dan jembatan kita telah bagus sesuai harapan kita? Masih banyak jalan dan jembatan yang rusak yang tidak merasa nyaman. Nanti kalau pun ada jalan yang bagus biasanya dibuat alat kampanye petahana , padahal ya memang kewajiban pemimpin membuat infrastruktur baik. Ada infrastruktur jalan bagus tetapi bayarnya mahal. Padahal kita sudah membayar pajak mau menikmati infrastruktur yang bagus kita harus membayar lagi, hadeeh.


Pengamat politik sering membicarakan tingginya angka golput di Pilgub, Pileg, Pilpres dan Pilkada ya jelaslah tinggi karena mungkin rakyat sudah bosan dan apatis keadaan ini. Siapapun pemimpin yang terpilih akan menyakiti hati rakyat akan mencederai hati rakyat.


Manfaatkan Pilkada bagi rakyat tentu ada. Minimal kita bisa melihat calon-calon orang-orang yang akan mengkhianati rakyat dengan berbagai dalih. Memang ada juga pemimpin yang baik dan mengayomi rakyat sayangnya jumlahnya sedikit dan jarang dikedepankan , mungkin harga jualnya rendah.


Kita hanya berharap dengan optimisme akan lahir lebih banyak pemimpin yang pro rakyat. Yang mengabdi pada rakyat walaupun sekarang mungkin masih sebatas impian.

1 komentar:

 
Copyright © . FATAMORGANA - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger